Batuan Beku: Apa, Bagaimana, dan Mengapa?

Batuan Beku

Artikel ini membahas tentang pengertian, proses pembentukan, signifikansi geologi, contoh, dan klasifikasi batuan beku. Artikel ini menggunakan diagram QAPF sebagai salah satu cara untuk mengklasifikasikan batuan beku berdasarkan komposisi mineralnya.

Apa itu Batuan Beku?

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi. Magma adalah cairan silikat kental yang pijar yang terbentuk secara alamiah di dalam perut bumi, dengan suhu antara 1500-2500°C.

Magma dapat berasal dari batuan setengah cair atau batuan yang sudah ada sebelumnya, baik di mantel maupun di kerak bumi.

Batuan beku juga disebut dengan batuan igneus, yang berasal dari bahasa Latin ignis, yang berarti api. Nama ini menggambarkan sifat batuan beku yang berhubungan dengan panas dan api.

Batuan beku dapat terbentuk baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Batuan intrusif terbentuk karena magma membeku secara perlahan-lahan di dalam dapur magma, sehingga memiliki butir-butir besar yang terlihat jelas. Contoh batuan intrusif adalah granit, peridotit, dan gabro. Batuan ekstrusif terbentuk karena magma membeku secara cepat di permukaan bumi, sehingga memiliki butir-butir kecil yang sulit dibedakan. Contoh batuan ekstrusif adalah basalt, andesit, dan riolit.

Bagaimana Batuan Beku Terbentuk?

Proses pembentukan batuan beku melibatkan beberapa tahapan, yaitu:

  1. Pelelehan: Batuan di dalam bumi meleleh karena adanya kenaikan suhu, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Pelelehan ini dapat terjadi karena adanya subduksi lempeng tektonik, vulkanisme, atau pemanasan radiogenik.
  2. Penghabluran: Magma yang terbentuk mengalami penurunan suhu dalam perjalanan naik ke permukaan bumi. Penurunan suhu ini menyebabkan magma mengkristal menjadi mineral-mineral silikat. Urutan penghabluran mineral-mineral ini dikenal dengan seri reaksi Bowen, yang dibagi menjadi dua cabang: cabang kontinyu dan cabang diskontinyu.
  3. Pembekuan: Magma yang telah mengkristal membeku menjadi batuan beku, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Kecepatan pembekuan magma mempengaruhi tekstur dan komposisi batuan beku yang terbentuk.
  4. Pemadatan: Batuan beku yang terbentuk dapat mengalami pemadatan akibat tekanan dari lapisan-lapisan batuan di atasnya. Pemadatan ini dapat menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran butir-butir batuan beku.

Mengapa Batuan Beku Penting?

Batuan beku memiliki signifikansi geologi yang penting, antara lain:

  • Batuan beku membentuk sekitar 90-95% volume bagian atas kerak bumi atau sedalam 15 km.
  • Batuan beku memberikan informasi tentang komposisi mantel bumi, sumber magma, proses pelelehan, usia pembentukan, dan lingkungan tektonik.
  • Batuan beku merupakan tempat keberadaan endapan mineral ekonomis, seperti emas, tembaga, nikel, dan timah.
  • Batuan beku berperan dalam siklus batuan, yaitu perubahan bentuk dan jenis batuan akibat proses-proses geologi.

Contoh Batuan Beku

Berikut adalah beberapa contoh batuan beku beserta ciri-ciri dan gambarnya:

NamaJenisCiri-ciriGambar
GranitIntrusifBerbutir kasar, berwarna terang, mengandung kuarsa, feldspar, dan mika.Granit
BasaltEkstrusifBerbutir halus, berwarna gelap, mengandung plagioklas, piroksen, dan olivin.Basalt
AndesitEkstrusifBerbutir halus hingga sedang, berwarna abu-abu hingga coklat, mengandung plagioklas, piroksen, amfibol, dan biotit.Andesit
RiolitEkstrusifBerbutir halus hingga kaca, berwarna terang hingga merah muda, mengandung kuarsa, feldspar kalium, dan plagioklas.Riolit
PeridotitIntrusifBerbutir kasar hingga sedang, berwarna hijau kehitaman, mengandung olivin, piroksen, dan hornblende.Peridotit
Contoh Batuan Beku beserta ciri-ciri dan gambarnya

Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti tekstur, komposisi mineral, komposisi kimia, dan asal usul. Salah satu cara klasifikasi yang umum digunakan adalah dengan menggunakan diagram QAPF (Quartz-Alkali Feldspar-Plagioclase-Feldspathoid), yang dibuat oleh International Union of Geological Sciences (IUGS).

Diagram QAPF ini menggunakan persentase mineral-mineral utama dalam batuan beku untuk menentukan nama dan kelompoknya. Mineral-mineral utama ini adalah kuarsa (Q), feldspar alkali (A), plagioklas (P), dan feldspatoid (F). Diagram QAPF ini dibagi menjadi dua bagian: bagian kiri untuk batuan beku intrusif dan bagian kanan untuk batuan beku ekstrusif.

Berikut adalah diagram QAPF untuk batuan beku:

Diagram QAPF
Diagram QAPF

Untuk menggunakan diagram QAPF ini, kita perlu mengetahui persentase mineral-mineral utama dalam batuan beku yang akan diklasifikasikan. Misalnya, kita memiliki batuan beku yang mengandung 20% kuarsa, 40% feldspar alkali, 30% plagioklas, dan 10% feldspatoid. Kita dapat menentukan nama dan kelompok batuan beku tersebut dengan cara sebagai berikut:

  1. Kita tentukan terlebih dahulu apakah batuan beku tersebut termasuk intrusif atau ekstrusif. Misalnya kita asumsikan batuan beku tersebut adalah intrusif.
  2. Kita tentukan apakah batuan beku tersebut termasuk felsik (mengandung banyak kuarsa dan feldspar), mafik (mengandung banyak piroksen dan olivin), atau antara keduanya. Untuk itu kita gunakan diagram segitiga di bawah kiri diagram QAPF. Kita plot titik yang merepresentasikan persentase kuarsa (20%), feldspatoid (10%), dan mineral gelap (70%). Mineral gelap adalah mineral yang tidak termasuk kuarsa, feldspar, atau feldspatoid, seperti piroksen, olivin, hornblende, dan biotit. Titik yang kita plot akan berada di daerah yang bernama syenitoid. Ini berarti batuan beku tersebut termasuk felsik.
  3. Kita tentukan apakah batuan beku tersebut termasuk kuarsolitik (mengandung lebih dari 20% kuarsa), foidolitik (mengandung lebih dari 10% feldspatoid), atau antara keduanya. Untuk itu kita gunakan diagram segitiga di atas kiri diagram QAPF. Kita plot titik yang merepresentasikan persentase kuarsa (20%), feldspatoid (10%), dan feldspar (70%). Feldspar adalah gabungan dari feldspar alkali dan plagioklas. Titik yang kita plot akan berada di daerah yang bernama kuarsolitik. Ini berarti batuan beku tersebut mengandung lebih dari 20% kuarsa.
  4. Kita tentukan nama dan kelompok batuan beku tersebut dengan menggunakan diagram QAPF bagian kiri atas. Kita plot titik yang merepresentasikan persentase kuarsa (20%), feldspar alkali (40%), dan plagioklas (30%). Titik yang kita plot akan berada di daerah yang bernama monzonit kuarsa. Ini berarti batuan beku tersebut termasuk kelompok monzonit kuarsa.
  5. Kita dapat menambahkan nama mineral-mineral lain yang ada dalam batuan beku tersebut sebagai prefiks atau sufiks. Misalnya, jika batuan beku tersebut mengandung biotit, maka kita dapat menamainya biotit monzonit kuarsa.

Demikianlah cara klasifikasi batuan beku dengan menggunakan diagram QAPF. Tentu saja, ada cara-cara lain untuk mengklasifikasikan batuan beku, seperti berdasarkan komposisi kimia, indeks warna, indeks silika, atau indeks peleburan.

Kesimpulan

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi. Batuan beku dapat terbentuk baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Batuan beku memiliki signifikansi geologi yang penting, seperti memberikan informasi tentang komposisi mantel bumi, sumber magma, proses pelelehan, usia pembentukan, lingkungan tektonik, dan endapan mineral ekonomis. Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti tekstur, komposisi mineral, komposisi kimia, dan asal usul. Salah satu cara klasifikasi yang umum digunakan adalah dengan menggunakan diagram QAPF.

Sekian artikel saya tentang “Batuan Beku”. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang geologi. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top