Contoh Batuan Beku Dalam dan Gambarnya

Halo, sobat geologi! Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu, ya. Kali ini, saya akan membahas tentang contoh batuan beku dalam dan gambarnya. Apa itu batuan beku dalam? Bagaimana cara pembentukannya? Apa saja jenis-jenisnya? Apa manfaatnya bagi kita? Yuk, simak penjelasan saya di bawah ini.

Pendahuluan

Sebelum kita masuk ke contoh batuan beku dalam, kita harus tahu dulu apa itu batuan beku. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma atau lava. Magma adalah cairan panas yang terdiri dari berbagai macam mineral yang ada di dalam perut bumi. Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi melalui letusan gunung berapi.

Proses pembekuan magma atau lava ini bisa terjadi di dalam atau di luar permukaan bumi. Jika terjadi di dalam permukaan bumi, maka disebut batuan beku dalam. Jika terjadi di luar permukaan bumi, maka disebut batuan beku luar. Batuan beku dalam juga dikenal dengan nama batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif. Batuan beku luar juga dikenal dengan nama batuan beku vulkanik atau batuan beku ekstrusif.

Ciri-ciri batuan beku dalam adalah sebagai berikut:

  • Terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi
  • Memiliki tekstur kasar atau berbutir besar karena proses pendinginan yang lambat
  • Memiliki kristal-kristal mineral yang terlihat jelas dengan mata telanjang
  • Memiliki warna gelap sampai terang tergantung dari komposisi kimianya
  • Memiliki massa jenis tinggi karena kandungan mineral beratnya
  • Memiliki struktur padat dan keras karena tekanan yang tinggi

Beberapa contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, gabbro, peridotit, dan pegmatit. Batuan-batuan ini memiliki manfaat yang beragam bagi kehidupan manusia, baik sebagai bahan bangunan, bahan industri, bahan dekorasi, maupun bahan penelitian. Mari kita lihat lebih detail tentang contoh batuan beku dalam dan gambarnya di bagian selanjutnya.

Batuan Beku Dalam (Plutonik-Intrusif)

Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Magma ini bisa berasal dari mantel bumi atau dari batuan yang meleleh akibat panas dan tekanan yang tinggi. Magma ini bisa naik ke atas melalui celah-celah atau retakan di kerak bumi, atau bisa juga terperangkap di ruang-ruang bawah tanah yang disebut kamar magma.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan batuan beku dalam adalah sebagai berikut:

  • Suhu: semakin tinggi suhu magma, semakin lama proses pendinginannya. Suhu magma bisa mencapai 700-1200°C.
  • Tekanan: semakin tinggi tekanan di bawah permukaan bumi, semakin lama proses pendinginannya. Tekanan di bawah permukaan bumi bisa mencapai 100-300 MPa.
  • Kedalaman: semakin dalam kedalaman magma, semakin lama proses pendinginannya. Kedalaman magma bisa mencapai 30-50 km.
  • Komposisi kimia: semakin banyak kandungan silika (SiO2) dalam magma, semakin lama proses pendinginannya. Silika adalah senyawa yang membuat magma menjadi kental dan sulit mengalir. Komposisi kimia magma juga menentukan warna dan jenis mineral yang terbentuk dalam batuan beku dalam.

Batuan beku dalam diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia dan tekstur. Berdasarkan komposisi kimia, batuan beku dalam dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:

  • Felsik: batuan beku dalam yang memiliki kandungan silika tinggi (>65%), warna terang, dan massa jenis rendah (<2,8 g/cm3). Contohnya adalah granit dan pegmatit.
  • Intermediate: batuan beku dalam yang memiliki kandungan silika sedang (55-65%), warna abu-abu, dan massa jenis sedang (2,8-3,0 g/cm3). Contohnya adalah diorit.
  • Mafik: batuan beku dalam yang memiliki kandungan silika rendah (45-55%), warna gelap, dan massa jenis tinggi (3,0-3,3 g/cm3). Contohnya adalah gabbro.
  • Ultramafik: batuan beku dalam yang memiliki kandungan silika sangat rendah (<45%), warna hijau, dan massa jenis sangat tinggi (>3,3 g/cm3). Contohnya adalah peridotit.

Berdasarkan tekstur, batuan beku dalam dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Faneritik: batuan beku dalam yang memiliki tekstur kasar atau berbutir besar (>1 mm), karena proses pendinginan yang sangat lambat. Contohnya adalah granit, diorit, gabbro, dan peridotit.
  • Porfiritik: batuan beku dalam yang memiliki tekstur campuran antara kasar dan halus, karena proses pendinginan yang bervariasi. Batuan ini memiliki butir-butir besar yang disebut fenokris dan butir-butir kecil yang disebut matriks. Contohnya adalah pegmatit.
  • Afanitik: batuan beku dalam yang memiliki tekstur halus atau berbutir kecil (<1 mm), karena proses pendinginan yang relatif cepat. Batuan ini jarang ditemukan, karena biasanya terjadi pada batuan beku luar. Contohnya adalah batolit.

Contoh Batuan Beku Dalam dan Gambarnya

Setelah kita mengetahui definisi, karakteristik, dan klasifikasi batuan beku dalam, sekarang kita akan melihat beberapa contoh batuan beku dalam dan gambarnya. Berikut adalah contoh batuan beku dalam dan gambarnya:

Granit

Granit adalah batuan beku dalam yang termasuk kelompok felsik dan tekstur faneritik. Granit terbentuk dari pembekuan magma yang kaya akan silika, alumina, kalium, dan natrium. Granit memiliki warna terang, seperti putih, merah muda, abu-abu, atau kuning. Granit memiliki kristal-kristal mineral yang terlihat jelas, seperti kuarsa, feldspar, mika, dan hornblende.

Sifat-sifat fisik dan kimiawi granit adalah sebagai berikut:

  • Massa jenis: 2,6-2,8 g/cm3
  • Kekerasan: 6-7 (skala Mohs)
  • Porositas: 0,4-1,5%
  • Ketahanan aus: 17-28%
  • Ketahanan asam: tinggi
  • Ketahanan api: tinggi

Kegunaan dan pemanfaatan granit adalah sebagai berikut:

  • Bahan bangunan, seperti batu bata, paving, dinding, lantai, tangga, meja, dan wastafel
  • Bahan dekorasi, seperti patung, monumen, makam, dan perhiasan
  • Bahan industri, seperti abrasif, keramik, dan semen
  • Bahan penelitian, seperti geokronologi, petrologi, dan geologi struktur

Gambar granit:

Granit

Diorit

Diorit adalah batuan beku dalam yang termasuk kelompok intermediate dan tekstur faneritik. Diorit terbentuk dari pembekuan magma yang memiliki komposisi kimia antara granit dan gabbro. Diorit memiliki warna abu-abu, dengan bercak-bercak gelap atau terang. Diorit memiliki kristal-kristal mineral yang terlihat jelas, seperti plagioklas, biotit, hornblende, dan piroksen.

Sifat-sifat fisik dan kimiawi diorit adalah sebagai berikut:

  • Massa jenis: 2,8-3,0 g/cm3
  • Kekerasan: 6-7 (skala Mohs)
  • Porositas: 0,5-1,5%
  • Ketahanan aus: 20-30%
  • Ketahanan asam: sedang
  • Ketahanan api: tinggi

Kegunaan dan pemanfaatan diorit adalah sebagai berikut:

  • Bahan bangunan, seperti batu bata, paving, dinding, lantai, tangga, dan meja
  • Bahan dekorasi, seperti patung, monumen, dan makam
  • Bahan industri, seperti abrasif, keramik, dan semen
  • Bahan penelitian, seperti geokronologi, petrologi, dan geologi struktur

Gambar diorit:

Gabbro

Gabbro adalah batuan beku dalam yang termasuk kelompok mafik dan tekstur faneritik. Gabbro terbentuk dari pembekuan magma yang kaya akan besi, magnesium, kalsium, dan natrium. Gabbro memiliki warna gelap, seperti hitam, abu-abu, atau hijau. Gabbro memiliki kristal-kristal mineral yang terlihat jelas, seperti plagioklas, piroksen, olivin, dan magnetit.

Sifat-sifat fisik dan kimiawi gabbro adalah sebagai berikut:

  • Massa jenis: 3,0-3,3 g/cm3
  • Kekerasan: 5-6 (skala Mohs)
  • Porositas: 0,3-1,0%
  • Ketahanan aus: 25-35%
  • Ketahanan asam: rendah
  • Ketahanan api: tinggi

Kegunaan dan pemanfaatan gabbro adalah sebagai berikut:

  • Bahan bangunan, seperti batu bata, paving, dinding, lantai, tangga, dan meja
  • Bahan dekorasi, seperti patung, monumen, dan makam
  • Bahan industri, seperti abrasif, keramik, dan semen
  • Bahan penelitian, seperti geokronologi, petrologi, dan geologi struktur

Gambar gabbro:

Peridotit

Peridotit adalah batuan beku dalam yang termasuk kelompok ultramafik dan tekstur faneritik. Peridotit terbentuk dari pembekuan magma yang sangat kaya akan besi dan magnesium, tetapi sangat miskin silika. Peridotit memiliki warna hijau, karena kandungan mineral olivin yang tinggi. Peridotit memiliki kristal-kristal mineral yang terlihat jelas, seperti olivin, piroksen, dan kromit.

Sifat-sifat fisik dan kimiawi peridotit adalah sebagai berikut:

  • Massa jenis: >3,3 g/cm3
  • Kekerasan: 5-6 (skala Mohs)
  • Porositas: 0,1-0,5%
  • Ketahanan aus: 30-40%
  • Ketahanan asam: sangat rendah
  • Ketahanan api: tinggi

Kegunaan dan pemanfaatan peridotit adalah sebagai berikut:

  • Bahan bangunan, seperti batu bata, paving, dinding, lantai, tangga, dan meja
  • Bahan dekorasi, seperti patung, monumen, dan makam
  • Bahan industri, seperti abrasif, keramik, dan semen
  • Bahan penelitian, seperti geokronologi, petrologi, dan geologi struktur
  • Bahan pembentuk intan, karena peridotit adalah sumber utama karbon yang terbawa ke permukaan bumi oleh erupsi vulkanik

Gambar peridotit:

Pegmatit

Pegmatit adalah batuan beku dalam yang termasuk kelompok felsik dan tekstur porfiritik. Pegmatit terbentuk dari pembekuan magma yang sangat kaya akan silika, alumina, kalium, dan natrium, serta mengandung unsur-unsur langka seperti litium, berilium, tantalum, dan niobium. Pegmatit memiliki warna terang, seperti putih, merah muda, abu-abu, atau kuning. Pegmatit memiliki kristal-kristal mineral yang sangat besar, bahkan bisa mencapai ukuran meter, seperti kuarsa, feldspar, mika, beril, dan turmalin.

Sifat-sifat fisik dan kimiawi pegmatit adalah sebagai berikut:

  • Massa jenis: 2,6-2,8 g/cm3
  • Kekerasan: 6-7 (skala Mohs)
  • Porositas: 0,4-1,5%
  • Ketahanan aus: 17-28%
  • Ketahanan asam: tinggi
  • Ketahanan api: tinggi

Kegunaan dan pemanfaatan pegmatit adalah sebagai berikut:

  • Bahan bangunan, seperti batu bata, paving, dinding, lantai, tangga, meja, dan wastafel
  • Bahan dekorasi, seperti patung, monumen, makam, dan perhiasan
  • Bahan industri, seperti abrasif, keramik, semen, dan baterai
  • Bahan penelitian, seperti geokronologi, petrologi, dan geologi struktur
  • Bahan sumber mineral langka, seperti litium, berilium, tantalum, dan niobium, yang digunakan untuk teknologi, kedokteran, dan pertahanan

Gambar pegmatit:

Penutup

Demikianlah artikel yang saya buat tentang contoh batuan beku dalam dan gambarnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang batuan beku dalam. Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Batuan beku dalam memiliki tekstur kasar atau berbutir besar, karena proses pendinginan yang lambat. Batuan beku dalam juga memiliki kristal-kristal mineral yang terlihat jelas, seperti kuarsa, feldspar, mika, piroksen, olivin, dan hornblende. Batuan beku dalam diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia menjadi felsik, intermediate, mafik, dan ultramafik. Beberapa contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, gabbro, peridotit, dan pegmatit. Batuan-batuan ini memiliki manfaat yang beragam bagi kehidupan manusia, baik sebagai bahan bangunan, bahan dekorasi, bahan industri, bahan penelitian, maupun bahan sumber mineral langka.

Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Saya akan senang mendengar pendapat Anda. Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman Anda yang tertarik dengan geologi. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam geologi!

FAQ

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top