Lapisan Bumi: Struktur, Penjelasan, dan Karakteristik

lapisan bumi

Halo, sobat geologi! Apa kabar? Semoga sehat dan semangat selalu, ya. Kali ini, kita akan membahas tentang lapisan bumi. Tahukah Anda, bahwa bumi yang kita pijak ini ternyata terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda? Ya, bumi bukanlah sebuah bola padat yang homogen, melainkan sebuah bola berlapis-lapis yang heterogen. Lapisan-lapisan bumi ini memiliki struktur, komposisi, dan karakteristik yang beragam. Lalu, apa saja lapisan bumi itu? Bagaimana cara kita mengetahuinya? Dan apa manfaatnya bagi kita? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

Pendahuluan

Lapisan bumi adalah susunan pembentuk bumi yang terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Masing-masing bagian ini memiliki ketebalan, komposisi, dan sifat fisik yang berbeda-beda. Lapisan bumi ini dapat diketahui dengan menggunakan metode geofisika, yaitu ilmu yang mempelajari fenomena fisik yang terjadi di bumi. Salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengungkap struktur lapisan bumi adalah seismologi, yaitu ilmu yang mempelajari gelombang seismik yang merambat di dalam bumi. Gelombang seismik ini dapat berasal dari gempa bumi, letusan gunung berapi, atau ledakan buatan manusia. Gelombang seismik ini akan mengalami perubahan kecepatan, arah, dan intensitas saat melewati lapisan bumi yang berbeda. Dengan mengukur dan menganalisis gelombang seismik ini, kita dapat mengetahui ketebalan, komposisi, dan sifat fisik lapisan bumi.

Mengetahui lapisan bumi itu penting, lho. Karena dengan mengetahui lapisan bumi, kita dapat memahami proses-proses geologi yang terjadi di bumi, seperti pembentukan gunung, lempeng tektonik, gempa bumi, vulkanisme, medan magnet, dan lain-lain. Selain itu, dengan mengetahui lapisan bumi, kita juga dapat mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di bumi, seperti minyak bumi, gas alam, batubara, logam, dan lain-lain. Nah, sekarang kita akan membahas lebih lanjut tentang masing-masing lapisan bumi, mulai dari yang terluar sampai yang terdalam. Siap-siap, ya!

Kerak Bumi

Kerak bumi adalah lapisan bumi yang terluar dan teripis. Kerak bumi ini adalah bagian dari bumi yang kita pijak dan tempat kita hidup. Kerak bumi ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 30 km, tetapi bisa bervariasi antara 5 km hingga 70 km, tergantung pada lokasinya. Kerak bumi ini terbuat dari batuan padat yang tersusun dari berbagai macam mineral, terutama silikat. Kerak bumi ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudera.

Kerak benua adalah kerak bumi yang membentuk benua-benua di permukaan bumi. Kerak benua ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 35 km, tetapi bisa mencapai lebih dari 70 km di daerah pegunungan. Kerak benua ini terbuat dari batuan yang ringan dan kaya silika, seperti granit dan gneis. Kerak benua ini memiliki massa jenis rata-rata sekitar 2,7 g/cm^3^.

Kerak samudera adalah kerak bumi yang membentuk dasar laut di permukaan bumi. Kerak samudera ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 7 km, tetapi bisa kurang dari 5 km di daerah lembah samudera. Kerak samudera ini terbuat dari batuan yang berat dan miskin silika, seperti basalt dan gabro. Kerak samudera ini memiliki massa jenis rata-rata sekitar 3 g/cm^3^.

Kerak benua dan kerak samudera ini tidaklah statis, melainkan bergerak secara relatif satu sama lain. Kerak benua dan kerak samudera ini membentuk lempeng-lempeng tektonik, yaitu potongan-potongan kerak bumi yang mengapung di atas lapisan bumi yang lebih plastis, yaitu astenosfer. Lempeng-lempeng tektonik ini bergerak karena adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi, seperti konveksi mantel, gaya pasang surut, dan gaya gesekan. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik ini menyebabkan berbagai fenomena geologi, seperti gempa bumi, vulkanisme, pembentukan gunung, dan pembentukan palung.

Mantel Bumi

Mantel bumi adalah lapisan bumi yang terbesar dan terletak di antara kerak bumi dan inti bumi. Mantel bumi ini memiliki ketebalan sekitar 2900 km, atau sekitar 84% dari ketebalan total bumi. Mantel bumi ini terbuat dari batuan padat yang tersusun dari silikat yang kaya besi dan magnesium, seperti peridotit dan eklogit. Mantel bumi ini memiliki massa jenis rata-rata sekitar 4,5 g/cm^3^.

Mantel bumi ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mantel atas dan mantel bawah. Mantel atas adalah bagian mantel bumi yang berbatasan dengan kerak bumi. Mantel atas ini memiliki ketebalan sekitar 700 km, dan terdiri dari dua lapisan, yaitu litosfer dan astenosfer. Litosfer adalah lapisan terluar mantel atas yang bersifat kaku dan padat. Litosfer ini bersama-sama dengan kerak bumi membentuk lempeng-lempeng tektonik yang bergerak di atas astenosfer. Astenosfer adalah lapisan bawah mantel atas yang bersifat plastis dan lembek. Astenosfer ini memungkinkan lempeng-lempeng tektonik untuk bergerak karena adanya konveksi mantel, yaitu pergerakan batuan mantel yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu dan tekanan.

Mantel bawah adalah bagian mantel bumi yang berbatasan dengan inti bumi. Mantel bawah ini memiliki ketebalan sekitar 2200 km, dan terdiri dari dua lapisan, yaitu mesosfer dan endosfer. Mesosfer adalah lapisan atas mantel bawah yang bersifat padat dan stabil. Mesosfer ini memiliki suhu dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga batuan mantel bawah menjadi lebih rapat dan lebih sulit untuk bergerak. Endosfer adalah lapisan bawah mantel bawah yang bersifat plastis dan dinamis. Endosfer ini memiliki suhu dan tekanan yang lebih tinggi lagi, sehingga batuan mantel bawah menjadi lebih lembut dan lebih mudah untuk bergerak. Endosfer ini juga dikenal sebagai lapisan D”, dan diyakini sebagai sumber panas yang mempengaruhi konveksi mantel.

Inti Bumi

Inti bumi adalah lapisan bumi yang terdalam dan terpanas. Inti bumi ini memiliki ketebalan sekitar 3500 km, atau sekitar 16% dari ketebalan total bumi. Inti bumi ini terbuat dari logam yang sangat padat, terutama besi dan nikel dan sedikit nikel. Inti bumi ini memiliki massa jenis rata-rata sekitar 11 g/cm^3^.

Inti bumi ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar adalah bagian inti bumi yang berbatasan dengan mantel bumi. Inti luar ini memiliki ketebalan sekitar 2300 km, dan bersifat cair. Inti luar ini terbuat dari besi dan nikel yang meleleh karena suhu yang sangat tinggi, sekitar 4000°C hingga 6000°C. Inti luar ini bergerak secara turbulen karena adanya perbedaan suhu, tekanan, dan medan magnet. Pergerakan inti luar ini menyebabkan terjadinya medan magnet bumi, yang melindungi bumi dari radiasi matahari dan angin surya.

Inti dalam adalah bagian inti bumi yang berada di pusat bumi. Inti dalam ini memiliki ketebalan sekitar 1200 km, dan bersifat padat. Inti dalam ini terbuat dari besi dan nikel yang membeku karena tekanan yang sangat tinggi, sekitar 330 juta atmosfer. Inti dalam ini memiliki suhu yang lebih tinggi dari inti luar, sekitar 6000°C hingga 7000°C. Inti dalam ini berputar lebih cepat dari inti luar, sekitar satu derajat per tahun. Perputaran inti dalam ini mempengaruhi medan magnet bumi, yang kadang-kadang berubah arah secara periodik.

Penutup

Nah, itu dia penjelasan tentang lapisan bumi, yaitu kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang geologi bumi. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

FAQ

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top