Batuan Sedimen: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Proses Pembentukkan Batuan Sedimen

Artikel ini membahas tentang pengertian, proses pembentukan, klasifikasi, contoh, manfaat, dan dampak lingkungan dari batuan sedimen.

Anda pasti pernah melihat batu-batu yang berwarna-warni dan berlapis-lapis di pinggir sungai, pantai, atau tebing. Batu-batu itu adalah contoh dari batuan sedimen, yaitu jenis batuan yang terbentuk dari proses pelapukantransportasi, dan pengendapan material padat.

Apa itu Batuan Sedimen?

Material padat itu bisa berasal dari batuan lain yang telah mengalami penghancuran dan pengikisan oleh tenaga alam, seperti air, angin, dan es. Material padat itu juga bisa berasal dari senyawa kimia yang terlarut dalam air dan mengendap di dasar laut atau danau. Material padat itu juga bisa berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti fosil tumbuhan dan hewan.

Klasifikasi Batuan Sedimen

Batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Batuan sedimen klastik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari fragmen batuan yang telah mengalami pelapukan. Fragmen batuan tersebut dapat berupa pasir, kerikil, batu, dan bongkahan.
  • Batuan sedimen kimiawi, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari proses pengendapan senyawa kimia yang terlarut dalam air. Senyawa kimia tersebut dapat berupa kalsium karbonat, silika, dan garam mineral.
  • Batuan sedimen organik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti fosil tumbuhan dan hewan.

Pembentukan Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk melalui tiga proses utama, yaitu:

  • Proses pelapukan, yaitu proses penghancuran dan pengikisan batuan oleh tenaga alam, seperti air, angin, dan es. Proses pelapukan ini dapat bersifat mekanis atau kimiawi. Pelapukan mekanis adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu, tekanan, atau gaya gesek. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang disebabkan oleh reaksi kimia antara batuan dengan air atau gas.
  • Proses transportasi, yaitu proses pengangkutan material hasil pelapukan oleh tenaga air, angin, dan es. Proses transportasi ini dapat mempengaruhi ukuran, bentuk, dan susunan material tersebut. Material yang diangkut oleh air disebut sedimen fluviatil. Material yang diangkut oleh angin disebut sedimen eolik. Material yang diangkut oleh es disebut sedimen glasial.
  • Proses pengendapan, yaitu proses penimbunan material hasil transportasi di suatu tempat. Proses pengendapan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kecepatan aliran air atau angin, gravitasi, dan biologi. Tempat pengendapan material tersebut disebut cekungan sedimen. Cekungan sedimen dapat berupa sungai, delta, pantai, laut dangkal, laut dalam, atau danau.

Jenis-jenis Batuan Sedimen

Berikut adalah beberapa jenis batuan sedimen beserta ciri-ciri dan gambarnya:

NamaJenisCiri-ciriGambar
KonglomeratKlastikBerbutir kasar hingga sangat kasar, berbentuk bulat hingga lonjong, tersusun dari fragmen batu atau kerikil yang tersemen oleh pasir atau lumpur.Konglomerat
BreksiKlastikBerbutir kasar hingga sangat kasar, berbentuk sudut, tersusun dari fragmen batu atau kerikil yang tersemen oleh pasir atau lumpur.Breksi
BatupasirKlastikBerbutir halus hingga sedang, berbentuk bulat hingga lonjong, tersusun dari fragmen pasir yang tersemen oleh lumpur atau kalsit.Batupasir
BatulempungKlastikBerbutir sangat halus, berlapis-lapis, tersusun dari fragmen lumpur yang tersemen oleh kalsit atau silika.Batulempung
BatugampingKimiawiBerwarna putih hingga abu-abu, berlubang-lubang, tersusun dari kalsium karbonat yang berasal dari cangkang atau kerangka makhluk hidup laut.Batugamping
BatubaraOrganikBerwarna hitam, berkilap, bersifat mudah terbakar, tersusun dari sisa-sisa tumbuhan yang mengalami pengubahan di bawah tekanan dan suhu tinggi.Batubara

Contoh Batuan Sedimen di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya akan batuan sedimen. Beberapa contoh batuan sedimen yang dapat ditemukan di Indonesia adalah:

  • Batugamping karst: Batugamping karst adalah batuan sedimen kimiawi yang terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mengalami pelarutan oleh air hujan yang bersifat asam. Batugamping karst memiliki bentuk yang unik dan indah, seperti gua, stalaktit, stalagmit, dan menara batu. Contoh batugamping karst di Indonesia adalah Gunung Sewu di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Gunung Kidul di Yogyakarta, dan Rammang-Rammang di Sulawesi Selatan.
  • Batulempung merah: Batulempung merah adalah batuan sedimen klastik yang terbentuk dari pengendapan lumpur yang mengandung besi oksida. Batulempung merah memiliki warna merah karena oksidasi besi oleh udara. Contoh batulempung merah di Indonesia adalah Bukit Teletubbies di Nusa Penida, Bali, dan Bukit Jaddih di Madura, Jawa Timur.
  • Batubara: Batubara adalah batuan sedimen organik yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang mengalami pengubahan di bawah tekanan dan suhu tinggi. Batubara merupakan sumber energi yang penting bagi Indonesia. Contoh daerah penghasil batubara di Indonesia adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

Dampak Lingkungan dari Penggunaan Batuan Sedimen

Penggunaan batuan sedimen sebagai bahan bangunan, sumber air, bahan bakar fosil, dan bahan baku industri dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi lingkungan. Beberapa dampak lingkungan dari penggunaan batuan sedimen adalah:

  • Dampak positif: Penggunaan batuan sedimen dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dengan menyediakan kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, air bersih, energi, dan produk-produk industri. Penggunaan batuan sedimen juga dapat mendukung kegiatan pariwisata dengan menampilkan keindahan alam dan budaya yang berkaitan dengan batuan sedimen.
  • Dampak negatif: Penggunaan batuan sedimen dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dengan mengurangi ketersediaan sumber daya alam, mengubah ekosistem, dan mencemari udara, air, dan tanah. Penggunaan batuan sedimen juga dapat menimbulkan bencana alam seperti longsor, banjir, dan tanah ambles.

Kesimpulan

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk dari proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan material padat. Batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik. Batuan sedimen memiliki banyak manfaat bagi manusia, antara lain: bahan bangunan, sumber air, bahan bakar fosil, dan bahan baku industri. Batuan sedimen juga memiliki banyak contoh di Indonesia, seperti batugamping karst, batulempung merah, dan batubara. Batuan sedimen juga memiliki dampak positif maupun negatif bagi lingkungan.

Sekian artikel saya tentang “Batuan Sedimen”. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang geologi. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top